Beritabanten.com – Udara cerah menyelimuti pagi Jumat 8 Agustus 2025 di kawasan Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah di Jl. Panti Asuhan Kp. Ceger Rt. 03/012 No. 06 Jurangmangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Provinsi Banten.

Pantauan media, para santri sedang belajar dalam ruangan kelas dengan guru yang memberikan materi ajar. Suasana belajar khidmat tersebut buah dari jerih payah dari Pimpinannya KH Muhammad Sobron Zayyan.

KH Sobron, demikian biasa disapa, menjelaskan bahwa antara tahun 1998-2000, banyak muda mudi di sekitar yang tinggal di TPA yang menyatu dengan kediamannya.

“Bahkan ada yang berasal dari dari Bogor, Tangerang dan sekitarnya yang ingin memperdalam al qur’an,” kata dia membuka wawancara, Jumat.

Ketua Harian Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Tangsel tersebut, menjelaskan antusiasme warga berawal dari dirinya menjadi Juara Nasional Musabqoh Fahmil Quran (MFQ) mewakili Jawa Barat pada tahun 1991.

“Waktu itu banyak banyak muda-muda di lingkungan sekitar yang datang ke rumah untuk belajar Qiratil Quran (membaca Al-Quran, red) dan ilmu Tajwid (tata cara baca Al-Quran). Lambat laun semakin banyak dari tetangga kampung wilayah Kecmatan Pondok Aren,” kenang dia.

Mengajar Keliling di Majelis Talim

KH Sobron junior akhirnya diminta untuk mengajar di majelis talim untuk kaum ibu-ibu maupun para pamuda dengan materi ilmu membaca Al-Quran.

Selanjutnya atas dukungan tokoh masyarakat dan para pemuda santri yang biasa mengaji di kediaman KH Sobron, pada tahun 1994 disepakati untuk untuk mendirikan TPA dengan nama Al-Qur’aniyyah.

“Pemuda-Pemudi yang mejadi di malam hari menamakan kelompoknya IRQAH (Ikatan Remaja Al-Qur’aniyyah) pada tahun 1998,” tambah dia.

Lalu tahun 2000, Al-Qur’aniyyah membuka Pesantren Kilat Ramadhan yang di inisiasi oleh para Pemuda IRQAH yang ternyata mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat, dan banyak orang tua yang menitipkan putra putrinya menjadi santri untuk belajar KH Sobron.

Saat itu infrastruktur Kepondok Pesantrenan belum terbentuk baik fisik, kurikulum, maupun jadwal pengajaran

Mendirikan Pesantren Al-Qur’aniyyah

Tanggapan luar biasa dari pesantren kilat tersebut ternyata berbuntut baik. Tahun 2001 dengan dukungan Tokoh Masyarakat, Al-Qur’aniyyah mengundang guru muda, alumni Pondok Pesantren serta guru-guru KH Sobron mengadakaan musyarawarah.

“Kami bersama-sama merumuskan pondasi Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah, saat itu resmi menerima santri tahun ajaran baru dengan konsep belajar 6 Tahun,” jelas dia.

Kini Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah menjadi Yayasan yang berbadan hukum yang mencetak santri agar dapat membaca Al-Qur’an secara fasih dan benar sesuai dengan ilmu Tajwid, serta mampu melantunkannya sesuai dengan ilmu nagham dan ilmu qiro’at yang berlaku.

KH Sobron menegasakan misi Al-Qur’aniyyah adalah membekali para santri dengan pengajian kitab kuning (buku berbahasa arab berisi ilmu agama Islam) dan keterampilan bermasyarakat.

“Nantinya agar bisa menjadikan santri yang berkualitas handal dan mampu berkiprah di masyarakat sebagai ustadz-ustadzah, qori-qori’ah, dan hafidz-hafidzah yang menguasai ilmu Sains dan Teknologi, serta berakhlakul karimah,” ucap KH Sobron.

Adapun kurikulum yang dipergunakan dalam pendidikan formal berusaha mengembangkan kurikulum  yang mengakomodasikan berbagai kompetensi, standar kurikulum Nasional DIKNAS dan ciri khas ilmu Al-Qur’an, sains teknologi, dan bahasa dengan sistem yang berkesinambungan.

Pendidikan non formal kepesantrenan terpadu dengan pendidikan formal, sebagai wujud pengembangan pribadi, pendalaman ilmu-ilmu kepesantrenan, pengembangan kreatifitas dan keterampilan.

Kegiatan ekstra kurikuler pramuka santri Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah – Istimewa.

Pengajaran Cabang Ilmu Pengetahuan

  • Qiroatul Qur’an (Tajwid, Tartiil, Nagham, dan Ilmu Qiro’at Sab’ah)
  • Qiro’atul Qutub (Kutubut Turots)
  • Pengembangan Keterampilan (Muhadhoroh, Muhadatsah, Conversation, Kaligrafi, Sholawat,
  • Marawis, Hadroh, Zikir, dan Tahlil).
  • Pengembangan bakat (Pembinaan-Pembinaaan untuk menghadapi Musabaqoh Tilawatil
  • Qur’an yang meliputi Cabang, Tilawatil Qur’an, Hifzdil Qur’an, Syarhil Qur’an, Fahmil Qur’an,
  • Khattil Qur’an, dan Murattal Qur’an).
  • Pengembangan Lembaga Akademik (Lembaga Tahfidz, Lembaga Tilawah, dan Lembaga Bahasa).

Jenjang Pendidikan Formal

  • TK Islam Al-Qur’aniyyah
  • Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT) Al-Qur’aniyyah
  • Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Al-Qur’aniyyah
  • Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMA IT) Al-Qur’aniyyah. (Red)

Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News Beritabanten.com