Beritabanten.com – Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta melakukan wisuda yang ke-135 dengan mengusung tema ‘ Mewujudkan Kader Intelektual yang Inovatif dan Bereputasi Global’ di Auditorium Harun Nasution UIN Jakarta, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada hari ini Minggu (23/2/2025).

Terpantau media para wisudawan berjejer rapi dengan mengenakan pakaian wisuda berwarna hitam dengantoga di kepala yang diiringi dengan suasana penuh khidmat.

Mereka yang telah memenuhi kewajiban tugas kuliah baik Strata Satu (S1) Pasca Saraja baik magister dan Doktoral menutup tugas belajarnya dengan mendapatkan pengukuhan dari Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Asep Saefudin Jahar.

Melansir Instagram @uinjakartaofficeil pada hari ini Minggu (23/2), disampaikan bahwa wisuda merupakan memon istimewa bagi mahasiswa sekaligus civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

“Wisuda adalah momen istimewa yang menandai akhir perjalanan akademik sekaligus awal dari tantangan baru,’ katanya.

“Mari rayakan bersama hasil kerja keras dan perjuangan yang telah dilalui selama masa perkuliahan!” dia tambahkan.

Cuplikan IG @uinjakartaofficial seorang perwakilan mahasiswa nomor 0677 menyampaikan harapannya

Harapan Wisudawan untuk Bangsa dan Negara

Salah seolah mahasiswa yang menjadi perwakilan dengan wisuda dengan nomor 0677 menyampaikan di muka para civitas akademika dan para wisudawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang perjalanan intelektual hingga diwisuda.

“Hari ini kita merayakan hasil dari kerja keras perjuangan dan doa yang selama ini kita panjatkan. Namun perlu diingat hari ini bukanlah garis akhir, melainkan awal dari perjalanan baru yang penuh tantangan serta tanggung jawab besar bagi kita semua,” katanya.

Tema wisuda ‘Mewujudkan Kader Intelektual yang Inovatif dan Bereputasi Global’, dikatakan dapat menjadi pengingat bagi semua yang hadir bahwa gelar bukan hanya sekedar prestasi akademik tetapi menjadi sebuah amanah di masa mendatang.

“Di era yang serba cepat kita tidak bisa hanya menjadi lulusan yang pasif kita harus siap menjadi inovator, pemikir kritis, dan problem sover yang mampu memberikan dampak nyata dan masyarakat,” tambahnya.

Selian itu, katanya, dunia saat ini hanya membutuhkan profesional yang ahli di bidangnya tapi mereka yang menjunjung tinggi nilai moral, etika dan juga nilai kemanusiaan.

“Ilmu yang kita miliki, seharusnya menjadi solusi bagi banyak orang bukan hanya alat meraih keuntungan pribadi. Dunia membutuhkan dokter yang tidak hanya mendiagnosis dan menata laksana pasien, tapi dokter yang mampu memahami arti dan nilai kemanusiaan,” katnya.

Dunia juga tidak hanya membutuhkan ekonom yang tidak hanya memikirkan sosial profit tapi yang mampu membangun sistem yang adil serta berkelanjutan. Dunia membutuhkan pemimpin yang mampu menyatukan antara keilmuan dan juga moralitas.”

“Kita bisa belajar dari sejarah Ibnu Sina Alkhawarizmi begitu juga sosok Al Farabi. Mereka bukan hanya sebagai cendekiawan tapi juga inovator yang membawa perubahan pada zamannya. Mereka adalah bukti bahwa ilmu dan moralitas dapat berjalan beriringan untuk kebaikan umat,” ucapnya.

“Terima kasih pada keluarga, dosen dan semua pihak yang telah membimbing kami semua selama ini,” demikian dia menutup. (Red)

Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News Beritabanten.com