Beritabanten.com – Salah satu kekuatan dasar masyarakat Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dalam menata lingkungan adalah kebiasaan gotong royong.

Ini telah menjadi pondasi selama puluhan tahun sebelum Tangsel jadi kota di selatan Jakarta yang punya beragam masalah sosial.

Tangsel yang kini dihuni oleh masyarakat pendatang dari berbagai daerah nusantara tersebut tetap membutuhkan gotong royong sebagai pranata sosial efektik dalam menyelesaikan problem sosial masyarakat.

Jika warga asli terbiasa dengan bergotong royong dalam menangani persoalan sosial, maka itu juga harus terjadi di masyarakat yang tinggal di perumahan yang rata-rata berasal dari berbagai daeerah di nusantara.

Inilah yang tertangkap oleh Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan ketika akan melakukan beragam program pembangunan.

Pilar menyebut pentingnya masyarakat untuk kembali menghidupkan semangat gotong royong menjaga kebersihan lingkungan melalui kegiatan Jumat Bersih.

Pilar yang melakukan melakukan kegiatan Jumat Bersih di Kecamatan Pamulang pada Jumat (24/10/2025), menyampaikan bahwa ajakan bergotong royong tersebut dilakukan serentak di tanah air.

Kata di, ini merupakan  inisiatif Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), termasuk di wilayah Jakarta, Banten dan Jawa Barat.

“Ini merupakan perhatian khusus dari KLHK untuk menggerakkan semangat terhadap kepedulian lingkungan yang dilakukan oleh masyarakat,” ujar Pilar, dikutip redaksi dari keterangan resmi pada hari ini Senin 26 Oktober 2025.

Pilar bersama masyarakat kompak bersihkan lingkungan sosial – Pemkot Tangsel/

Optimalisasi peran RT dan RW

Dalam melapangkan gerakan gotong royong tersebut memerlukan partipasi aktif masyarakat dengan cara mengoptimal peran RT dan RW.

Ini karena RT dan RW merupakan struktur paling mungkin bersentuhan langsung dengan masyarakat, terutama menyangkut kebutuhan mendesak di lapangan.

Salah satu yang menjadi kebutuhan mendesak di tengah musim penghujan dengan kemungkinan terjadi penyakit menular adalah selalu melakukan kegiatan gotong royong dalam membersihkan lingkungan.

Menurut Pilar, RT dan RW bisa berusaha bersama dalam menumbuhkan kesadaran warga terhadap kebersihan lingkungan.

Ia mendorong agar kegiatan bersih-bersih dilakukan secara rutin di tingkat lingkungan warga.

“Nah ini juga yang kita dorong, tindak lanjut bersama DLH supaya peran RW, RT dapat kembali menggerakkan masyarakatnya untuk melakukan kerja bakti, ya satu minggu sekali, mau di hari Minggu boleh, mau di hari Jumat boleh, silahkan,” jelasnya.

Gerakan Jumat Bersih

Menurut Pilar, gerakan Jumat Bersih menjadi momentum untuk menghidupkan kembali semangat gotong royong sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.

Selain menggalakkan gerakan kebersihan, Pemerintah Kota Tangerang Selatan juga tengah menyiapkan Peraturan Wali Kota (Perwal) yang akan menetapkan Ketua RW sebagai ketua bank sampah di setiap lingkungan.

“Perwalnya sedang disusun berkait peran ketua RW menjadi ketua bank sampah,” kata Pilar.

Langkah ini diharapkan dapat memperkuat sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat, sekaligus mendukung gerakan ekonomi sirkular melalui pemilahan dan pemanfaatan sampah. (Red)

Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News Beritabanten.com