Beritabanten.com – Masalah sampah di Kabupaten Serang terus menjadi perhatian utama baik bagi pemerintah daerah maupun masyarakat.

Sampah yang menumpuk di sejumlah titik, seperti di jalan utama Pasar Banjar Cikande dan sepanjang ruas jalan nasional Cikande, telah menciptakan dampak buruk bagi lingkungan sekitar.

Gunungan sampah tersebut tidak hanya menghasilkan bau tak sedap, tetapi juga mengganggu aktivitas sehari-hari warga dan bahkan merambah ke sungai serta menutup akses jalan.

Menurut pantauan di lokasi, mayoritas sampah yang menumpuk berasal dari rumah tangga dan pasar, yang sudah lama tidak mendapat penanganan yang optimal.

Pedagang Pasar Banjar Cikande pun mengeluhkan kondisi ini, terutama mengingat mereka sudah membayar iuran untuk pengelolaan sampah yang tidak sesuai dengan harapan.

Salah seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, “Yang mengelola sampah di sini itu Karang Taruna. Pedagang diminta iuran seribu atau dua ribu per hari, tapi yang diangkut cuma satu truk, itu pun hanya jika petugas piket.”

Masalah sampah ini sudah berlangsung lama, bahkan sejak pembongkaran besar-besaran pasar pada tahun 2014. Pedagang mengaku situasi semakin memburuk, dengan sampah yang hanya ditangani setelah menumpuk dan mengganggu akses jalan.

“Dulu pernah ada demo, tapi tidak ada hasilnya,” tambahnya.

Keluhan juga datang dari pedagang lainnya yang terganggu oleh bau busuk dan keberadaan belatung di sekitar lapak, membuat pembeli enggan datang.

“Air sampah kadang mengalir deras ke lapak kami saat hujan. Saya sampai harus mengeluarkan ratusan ribu untuk meninggikan jalan di depan lapak agar air tidak masuk, tapi tetap saja tidak efektif,” keluh pedagang lainnya.

Selain itu, lokasi penumpukan sampah yang dianggap tidak tepat juga menjadi sorotan.

“Ini lahan Pemda, tapi sampah jangan ditaruh di depan sini. Sampah sudah melewati batas lokasi dan menutup lapak serta jalan antar pedagang,” kata seorang pedagang yang mengeluhkan hal tersebut.

Masalah ini semakin diperparah oleh kebiasaan masyarakat yang membuang sampah sembarangan, bahkan ada yang menggunakan mobil untuk membuang karung-karung sampah ke lokasi tersebut.

“Pagi-pagi banyak yang buang sampah sambil lewat. Kalau kami lihat, sering kami tegur,” ujar pedagang lainnya.

Para pedagang berharap pemerintah segera mengambil langkah tegas untuk menyelesaikan masalah sampah yang sudah berlangsung bertahun-tahun ini.

“Kami ingin masalah sampah ini diselesaikan. Sudah bertahun-tahun, dan kami hanya ingin kehidupan yang lebih nyaman,” pungkasnya. (Chk)

Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News Beritabanten.com