Beritabanten.com – Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat dan dalam pemimpin yang bersama rakyatnya terdapat nilai untuk sejahtara bersama. Ungkapan nyaris klise tapi sangat terasa dalam program ‘Ngider Sehat‘ di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Warga Tangsel masih membutuhkan layanan kesehatan cepat dan tepat yang bisa diatasi dengan mendatangi langsung rumah warga. Boleh jadi mereka tidak ada kesempatan untuk bepergian berobat atau boleh jadi tidak ada biaya dan kekuatan untuk datang ke Puskesmas.

Meski Puskesmas bertebaran di Tangsel, ‘Ngider Sehat’ justru menjadi solusi bagi warga yang kesusahan menjadikan badan sehat. Ini terlihat dalam aksi boncengan motor tim ‘Ngider Sehat’ keliling kampung.

Kali ini yang boncengan motor adalah Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan, mengendarai roda dua ditemani oleh staf ‘Ngider Sehat’ keliling kampung di Kelurahan Pondok Jagung Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel, pekan lalu.

“Saya bersama tim Dinas Kesehatan dan Puskesmas Pondok Jagung, alhamdulillah sudah melaksanakan program Ngider Sehat, mengunjungi beberapa rumah warga untuk memeriksa kesehatan mereka secara gratis,” ujar Pilar dengan keringat tersisa di raut muka selepas keliling kampung.

Pilar memperhatikan petuga ‘Ngider Sehat’ periksa warga Pondok Aren Kota Tangsel – Pemkot Tangsel.

Penopang Kesehatan Gratis Presiden Prabowo

Program yang berjalan efektif tiga tahun tersebut seolah menjadi pondasi kuat di Tangsel di tengah kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang berorientasi pada keberadaan akses pendidikan gratis di tanah air.

Ini yang menjadikan Pilar bersedia berpeluh keringat bersam tim keliling kampung. “Dengan adanya dukungan program nasional, tim kesehatan juga semakin bersemangat,” imbuh dia.

Pilar membeberkan temuan di lapangan bahwa para dokter, bidan, dan perawat bersemangat memberikan layanan kepada warga. Mulai dari balita, ibu hamil, hingga pasien yang terkena stroke atau sedang menjalani perawatan jalan.

“Alhamdulillah, dengan Ngider Sehat, saya melihat secara langsung kondisi masyarakat yang sakit berangsur membaik,” ujarnya.

Yang terpenting, kata Pilar, adalah menyasar pada angka stunting di mana terindikasi dengan balita dengan gizi kurang mendapat perhatian khusus melalui pemberian vitamin dan makanan tambahan.

Tangkapan layar YouTube Dinkes Kota Tangsel perlihatkan tim “Ngider Sehat’ menyisir pemukiman padat untuk berikaan layanan kesehatan.

“Setiap hari teman-teman dari Dinas Kesehatan berkeliling menggunakan motor, memeriksa kesehatan masyarakat dari rumah ke rumah,” ungkap Pilar.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh tenaga kesehatan yang tetap bekerja tanpa kenal lelah.

“Mau panas, mau hujan, mereka tetap turun ke lapangan. Saya ucapkan terima kasih untuk dedikasi dan pengabdian mereka,” ujar Pilar.

“Kalau keluarga sehat, kota pun kuat,” demikian Pilar tambahkan.

‘Ngider Sehat’ juga berjalan di tengah Pemkot Tangsel perluas jangkauan kepesertaan BPJS Kesehatan gratis kepada 300 ribu warga dan peningkatan fasilitas di rumah sakit dan puskesmas.

“Siapa pun warga Tangsel yang mau dicek kesehatannya, silakan menghubungi puskesmas terdekat. Kalau tidak bisa datang karena sakit atau hamil, petugas akan datang langsung ke rumah,” kata Pilar memberi alasan.

Petugas ‘Ngider Sehat’ periksa wadah air agar bebas dari jentik nyamuk penyebab DBD – Foto Pemkot Tangsel.

Ribuan Warga Tertolong ‘Ngider Sehat’

Adalah Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar, menjelaskan, ‘Ngider Sehat’ berjalan dengan petugas yang mampu melayani 20 Kartu Keluarga (KK) per hari di tiap kelurahan.

“Jadi target keseluruhan bisa mencapai 1.080 KK per hari,” kata dia ketika bertemu awak media di sela kesibukan kantor mengecek petugas ‘Ngider Sehat‘, Selasa 21 Oktober 2025.

Dia sebut ‘Ngider Sehat’ bisa memberikan layanan kesehatan berupa pendampingan kepada masyarakat untuk mendeteksi penyakit secara optimal serta penanganan lanjutan jika diperlukan.

Adapun penyakit yang banyak dikeluhkan penerima manfaat ‘Ngider Sehat’ adalah hipertensi, kolesterol, dan diabetes.

“Penyakit tersebut menjadi tiga kunjungan tertinggi selama program ini berlangsung,” katanya.

Petugas ‘Ngider Sehat’ periksa warga di rumahnya ketika tidak bisa berangkat ke puskesmas terdekat – Foto Pemkot Tangsel.

Respons Positif Masyarakat

Allin buka rahasia terkait tantangan di lapangan, tapi itu menjadi teratasi dengan kolaborasi kewilayahan dengan perlahan tapi pasti mendapat respons positif dari masyarakat.

“Tentunya ada kendala dalam menjalankan program tersebut tetapi kendala tersebut sudah teratasi dengan menjalin komunikasi bersama pihak kelurahan, rt atau rw setempat,” dia tambahkan.

‘Program Ngider Sehat dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat wilayah Tangsel dengan menghubungi hotline PKM, atau berkoordinasi dengan kader petugas ngider, bina wilayah, kader, hingga RT/RW setempat,” demikian Allin menyarankan. (Adv)

Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News Beritabanten.com