Beritabanten.com – Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, menyampaikan bahwa MH (13), siswa SMPN 19 Tangsel yang meninggal di RS Fatmawati, Jakarta Selatan,  ternyata memiliki tumor otak yang baru diketahui saat mendapat perawatan intensif.

Menurut Benyamin, kondisi tersebut bukan sesuatu yang muncul secara mendadak.

“Anak ini sebenarnya sudah mengidap tumor, hanya baru terdeteksi belakangan. Tumor otak itu tidak muncul tiba-tiba, prosesnya panjang, bisa bertahun-tahun, hanya saja tidak terasa,” ujarnya, Minggu (16/11).

Di sisi lain, kuasa hukum keluarga, Alvian Adj Nugroho, membantah pernyataan tersebut. Ia menegaskan MH tidak pernah memiliki riwayat penyakit serius. “Pihak keluarga menyampaikan bahwa almarhum tidak memiliki riwayat penyakit,” kata Alvian.

Ia juga menyebut kondisi MH mulai memburuk setelah mengalami dugaan perundungan, termasuk pemukulan menggunakan kursi besi di bagian belakang kepala.

Kejadian kekerasan tersebut berlangsung pada 20 Oktober 2025 di dalam ruang kelas sebelum jam istirahat. Keesokan harinya, MH mulai merasakan sakit kepala hebat, penglihatan menurun, sering pingsan, hingga akhirnya jatuh koma.

Ia sempat mendapat perawatan di sebuah rumah sakit swasta di Tangerang Selatan sebelum dipindahkan ke RS Fatmawati untuk perawatan intensif, tempat ia kemudian meninggal dunia.

Sebelumnya, pihak sekolah bersama Dinas Pendidikan Tangsel dikabarkan telah berusaha memfasilitasi mediasi antara orang tua korban dan pihak terduga pelaku. (Nbl)

Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News Beritabanten.com