Beritabanten.com – Gema kelahiran Kopeasi Merah Putih di Kabupaten Tangerang menyisakan kekhawatiran penyewengan anggaran ketika menerima suntikan modal

Ini terbaca dalam perpintaan Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid agara pengurus Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDKMP) menggunakan bantuan modal usaha secara transparan untuk kepentingan anggota dan masyarakat.

Bupati Maesyal menyampaikan itu dalam acara Monitoring dan Evaluasi Penggunaan Dana CSR Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang digelar di Aula Pendopo Bupati Tangerang, Jl. Ki Samaun Kota Tangerang, Kamis (30/10/25)

“Bapak ibu, kita sudah mendapatkan support bantuan CSR permodalan. Saya mohon kepada bapak ibu manfaatkanlah bantuan ini dengan transparan dan sebesar-besarnya untuk kepentingan anggota dan masyarakat,” pinta Bupati Maesyal, dilihat redaksi dalam rilis resmi, Jumat 31 Oktober 2025.

Terdapat 60 KDKMP mendapatkan bantuan dana CSR sebesar 100 juta yang harus digunakan sebagai modal berjalan.

Mereka diminta untuk fokus penyediaan komoditi sembako seperti telur, beras, minyak goreng, gas elpiji, dan bahan lainnya yang sangat dibutuhkan para anggota koperasi maupun masyarakat.

“ Bantuan modal ini untuk bisa memutar roda perekonomian rakyat dengan cara penyediaan sembako, gas elpiji dan bahan lainnya yang sangat dibutuhkan masyarakat,” ungkapnya

Menurut dia, jati diri koperasi adalah menjalankan aktivitas untuk kepentingan bersama secara gotong royong dengan jalan memberdayakan anggota dan masyarakat pada umumnya.

Gotong royong mampu menggerakan roda perekonomian di desa untuk kepentingan anggota dan masyarakat desa/kelurahan.

Karenanya, KDKMP di Kabupaten Tangerang harus  benar-benar berjalan dengan baik sehingga mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah, khususnya di desa dan kelurahan

“Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih ini sebagai sumber suplai kebutuhan aktivitas produk perekonomian di desa. Yang kedua, nanti kami akan programkan setiap bulan setiap Kecamatan itu ada gerakan pangan murah. Jadi jangan sampai enggak jalan, harus menjadi contoh karena pertama di Indonesia yang menjalankan Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih melalui CSR,” serunya

Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskum), Anna Ratna Maemunah, menyatakan monitoring dan evaluasi terserbut adalah untuk pembinaan, pengawasan dan pendampingan terhadap penggunaan dana CSR tahap pertama.

“Monitoring untuk memastikan bahwa dana CSR yang diterima oleh masing-masing KDKMP digunakan sesuai dengan rencana anggaran belanja dan menilai tingkat keberhasilan efektivitas dan akuntabilitas penggunaan dana CSR oleh KDKMP MockUp,” ujar Anna

Selain itu, kegiatan tersebut juga untuk mengidentifikasi kendala atau permasalahan yang dihadapi oleh KDKMP, menguatkan kapasitas kelembagaan dan manajerial, dan mendukung terciptanya transparansi dan pertanggungjawaban dalam pengelolaan dana CSR yang dikelola KDKMP.

Dia beberkan terdapat peserta monitoring sebanyak 120 orang dari 60 KDKMP MockUp dengan pelaksananya Dinas Koperasi Usaha Mikro yang berjumlah 6 tim, kemudian penyampaian hasil monitoring dan pemeriksaan untuk ditindaklanjuti oleh masing-masing KDKMP.

“Metode yang kami gunakan, pertama pendampingan atau asistensi yang kedua Coaching clinic,” jelasnya. (Red)

Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News Beritabanten.com