Beritabanten.com – Kota Tangerang Selatan pernah menjadi juara umum di Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Provinsi Banten sebanyak tujuh kali berturut-turut. Ke depan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) akan memperteguh arah dan kebijakan.
Ketua Harian LPTQ Tangsel Sobron Zayyan mengatakan kedepan LPTQ terus meneguhkan bagaimana motto cerdas, modern dan religius (cimore) dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Ia sampaikan saat Rakerda XVI (Rapat Kerja Daerah XVI) Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kota Tangsel. Berlangsung di Hotel Lorin, Sentul, Kabupaten Bogor, Senin (23/12/2024).
“LPTQ Tangsel membenahi beberapa hal terutama kebijakan organisasi terutama kepengurusan. Kedepan pengurus LPTQ Kota Tangsel mereka yang menjadi figur yang sudah pernah terlibat dalam MTQ,” ujarnya.
Sambung ia, ataupun yang pernah menjadi official sehingga saat menjadi tugas lebih memahami alur penyelenggaraan. Sekali lagi ia menegaskan, yang menjadi pengurus harus diutamakan yang pernah terlibat pada MTQ kecamatan, kota dan provinsi.
“Jika tidak memilki kapasitas, bagaimana mengetahui metode pembelajaran Al Quran di masyarakat dan bentuk MTQ dengan demikian tentunya tidak mungkin menjalankan perannya secara baik,” bebernya.
Syukur Alhamdulillah hampir 90 persen pengurus LPTQ Tangsel pernah menjadi peserta, official dan dewan hakim. Ini yang tidak dimiliki kabupaten lain. Karena Tangsel menjadi gudang qori dan qoriah di Tangsel.
“Ada IIQ dan PTIQ, termasuk yayasan pesantren yang memiliki disiplin ilmu tentang Al Qur’an. Dan ini menjadi kantong-kantong prestasi. Maka jika dikembangkan dan mereka menjadi pengurus akan lebih memahami,” tegasnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Al Qur’aniyah ini juga membahas soal cabang lomba yang akan dilombakan seperti cabang kaligrafi; hiasan mushaf, dekorasi, kontemporer dan naskah Al Quran. Eksebisi cabang kaligrafi digital pada MTQ nasional 2025 bakal si gelar di Kendari dan tahun 2026 akan ditampilkan.
“Maka kami mengharapkan bisa mengembangkan di Tangsel supaya masuk nilai di tingkat provinsi,” bebernya.
Kebijakan berikutnya membahas soal bonus MTQ umrah bagi pembina, pendamping termasuk official yang berhasil membawa emas. “Insya Allah baru bisa diberangkatkan 2025,” jelasnya.
Program lain yang ingin dicapai kebijakan percetakan mushaf untuk satu rumah satu mushaf bagi warga Kota Tangsel. Saat ini yang baru dicetak tiga ribu. LPTQ juga menggandeng LASQI untuk memeriahkan lomba, supaya setiap ada penyelenggaraan MTQ selalu meriah.
Selain itu, akan diadakan cabang lomba hadis melalui pembagian cetakan hadis 100 dan 500 hadis ke seluruh sekolah. Juga akan tetap diadakan lomba Pildacil, serta pidato bahasa Inggris dan bahasa Arab. Serta Sahril Qur’an tingkat SMP/SMA, mempertahankan lansia untuk tampil dalam MTQ dan antar majelis taklim.
“Termasuk penguatan dewan hakim untuk mengupgrade pemahaman para dewan hakim. Supaya semua dewan hakim bisa memberikan solusi jika menemui peserta dari berbagai problem saat berada di arena lomba. Dengan target untuk menghasilkan MTQ Tangsel berbobot,” tutupnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News Beritabanten.com


 
											 
																	
															 
															 
															 
															 
							 
							 
							 
							 
								 
								 
								 
								 
								 
								 
								 
								 
								
Tinggalkan Balasan