Beritabanten.com – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Zamroni Aziz, menjadi sorotan publik setelah videonya melempar mikrofon beserta tiangnya saat prosesi pelantikan di Kabupaten Dompu viral di media sosial.

Rekaman berdurasi 28 detik itu memperlihatkan Zamroni dengan nada emosi melempar gagang mikrofon ke samping. Menurut informasi yang dihimpun, video awalnya diunggah oleh salah satu tamu undangan melalui YouTube, namun telah dihapus. Meski begitu, potongan video tersebut dengan cepat beredar di berbagai platform digital dan menimbulkan berbagai tanggapan.

Aksi tersebut memantik kecaman dari berbagai kalangan, termasuk dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mataram. Mereka menilai sikap Zamroni tidak mencerminkan perilaku seorang pejabat publik yang seharusnya menjadi contoh, bukan justru menunjukkan perilaku kasar dalam forum resmi.

Dalam pernyataan resminya, HMI menyampaikan bahwa tindakan Zamroni telah merusak citra lembaga negara dan tidak pantas dilakukan oleh pejabat yang memegang tanggung jawab publik. Organisasi itu mendesak Kementerian Agama Republik Indonesia untuk segera mencopot Zamroni dari jabatannya sebagai Kakanwil Kemenag NTB.

HMI juga menyatakan akan melaporkan Zamroni kepada Kepala Aparatur Sipil Negara (ASN) karena diduga telah melanggar kode etik sebagai abdi negara. Mereka berharap agar Kementerian Agama mengambil langkah tegas atas insiden tersebut.

Menanggapi ramainya pemberitaan, Zamroni sempat memberikan penjelasan kepada media bahwa aksinya tersebut hanyalah gurauan karena merasa terganggu dengan posisi mikrofon saat pelantikan berlangsung. Namun, klarifikasi tersebut tidak diterima begitu saja oleh masyarakat.

Beberapa waktu kemudian, sebuah video yang memperlihatkan permintaan maaf Zamroni mulai beredar. Ia mengakui bahwa perbuatannya adalah sebuah kekhilafan. Meski begitu, permintaan maaf itu belum mampu meredakan reaksi negatif dari publik.

HMI kembali menegaskan bahwa apa pun alasannya, tindakan melempar mikrofon menunjukkan sikap arogan dan tidak layak dilakukan oleh seorang pejabat negara. Mereka mendesak Kementerian Agama untuk segera turun tangan dan mengevaluasi kepemimpinan Zamroni di NTB.

Sementara itu, upaya wartawan untuk mendapatkan tanggapan langsung dari Zamroni tidak membuahkan hasil. Saat dihubungi melalui aplikasi pesan pada Sabtu malam (20/9), Zamroni hanya membalas dengan mengirimkan foto kegiatan pelantikan tanpa memberikan keterangan apa pun. Sikap tertutup tersebut dinilai semakin memperkuat desakan agar Kemenag RI menindaklanjuti persoalan ini secara serius.

Kementerian Agama belum memberikan tanggapan resmi. Masyarakat masih menunggu langkah konkret dari pemerintah untuk memastikan bahwa perilaku pejabat yang tidak mencerminkan etika dapat ditindak dengan tegas. (Sra)

Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News Beritabanten.com