Beritabanten.com – Kreativitas tidak mengenal dari mana bahan dasar berasal, bekas tutup juga bisa disulap jadi karya menarik.
Ini dibuktikan dengan kegigihan Bank Sampah Sumber Mutiara Tangerang (BSSMT) yang berlokasi di RW 08, Kelurahan Sudimara Barat, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.
Mereka mampu menghasilkan karya menarik dan unik dengan memanfaatkan bekas tutup botol yang tadinya berserakan jadi sampah.
Tapi usaha tersebut butuh kesabaran, karena tidak mudah untuk mengubah pola pikir masyarakat dalam membuang sampah berupa tutup botol itu.
Masyarakat harus dididik tidak lagi membuang sampah sembarangan dan memanfaatkan peluang memilah sampah dari rumah untuk dikonversi menjadi uang.
Ketua BSSMT Edwin mengatakan, perlu dilakukan pemahaman secara terus menerus untuk mengubah pola pikir masyarakat.
Bahkan, saat ini BSSMT bisa menerima sampah terpilah hingga 1 ton hanya dalam kurun waktu satu minggu. Mulai dari sampah plastik, kertas, kaca, kaleng, hingga logam yang berasal dari warga RW 08 dan sekitarnya.
Edwwin melanjutkan BSSMT berbeda dengan bank sampah pada umumnya. BSSMT mampu mendaur ulang tutup botol plastik menjadi produk menarik dan dapat digunakan kembali mulai dari gantungan kunci, plakat, bingkai foto, mainan anak anak, hingga furniture.
Harga yang ditawarkan bervariasi, mulai dari puluhan ribu rupiah hingga jutaan rupiah. Tergantung ukuran dan tingkat kesulitan dalam proses produksi.
“Sampah yang didaur ulang seperti tutup botol, di sini kita bisa mengelola langsung untuk menjadi produk daur ulang yang sangat menarik contohnya bisa jadi furniture, plakat ataupun produk kesenian lainnya,” jelas Edwin, dinukil dari laman resmi Pemkot Tangerang pada Kamis 8 Oktober 2025.
Proses daur ulang tutup botol plastik membutuhkan tiga alat bantu, yakni alat pencacah, alat pres dan alat cetak.
Awalnya, tutup botol dipilah sesuai dengan ukuran dan warna, untuk kemudian dihancurkan menggunakan mesin pencacah. Selanjutnya, butiran kecil plastik dibentuk menjadi kotak besar dengan alat bantu pres lalu dipanaskan.
Setelah butiran kecil berubah menjadi kotak besar, langkah terakhir adalah mencetak plastik menjadi produk menarik dengan alat bantu cetak.
Edwin menyebut, respons masyarakat cukup bagus terhadap produk daur ulang, terutama komunitas pemerhati lingkungan yang tertarik produk sampah yang bisa terpakai kembali.
“Responsnya sangat bagus, ditambah masyarakat yang sudah tahu bagaimana menjaga lingkungan, mereka sangat tertarik dengan hasil produk yang berasal dari sampah hingga bisa terpakai kembali,” katanya.
Sementara, salah seorang nasabah BSSMT, Ngadimin mengaku telah menjadi nasabah sejak bank sampah beroperasi. Ia juga merasa sangat terbantu perekonomiannya hanya dengan memilah sampah.
Secara rutin, dirinya mengumpulkan dan memilah berbagai jenis sampah, untuk kemudian disetor kepada BSSMT mulai dari sampah plastik, kertas, hingga logam. (Red)
Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News Beritabanten.com
Tinggalkan Balasan