Beritabanten.comDeddy Corbuzier mengungkapkan pengalaman pribadi yang mengejutkan terkait ibunya, Heniwaty, yang sempat mengutarakan niat untuk menjadi mualaf. Kisah tersebut ia ceritakan dalam sebuah video di kanal YouTube YNTV.     

Peristiwa ini terjadi sekitar satu tahun lalu, saat Heniwaty mengalami kecelakaan parah yang mengharuskannya dirawat intensif di rumah sakit.

Dalam kondisi tidak sepenuhnya sadar, ia tiba-tiba bertanya kepada cucunya, Azka Corbuzier, mengapa tidak masuk Islam.     

“Ibu saya waktu itu masih setengah sadar, lalu bilang ke Azka, ‘Kenapa kamu nggak jadi Islam saja?’” kata Deddy Corbuzier, menirukan ucapan ibunya.     

Azka yang mendengar pertanyaan tersebut merasa heran, apalagi Heniwaty menyebut bahwa agama Islam adalah pilihan yang baik.

Deddy melanjutkan ceritanya dengan menirukan kembali perkataan sang ibu, “Anak saya sampai bingung karena tiba-tiba di-Islamisasi sama neneknya yang beragama Katolik. Ibu bilang, ‘Bagus lo agama Islam itu. Bobo juga pengin, mungkin nanti Bobo masuk Islam,” kisahnya. 

Mendengar ucapan itu, Deddy sempat merasa terkejut, tetapi ia menanggapinya dengan serius. Meski saat itu ibunya masih dalam kondisi kurang sadar, Deddy mencoba memastikan keseriusan sang ibu.   

“Waktu itu saya bilang, ‘Ma, serius nggak nih? Jangan bercanda, ini keputusan besar.’ Lalu ibu saya menjawab, ‘Iya, lihat kamu masuk Islam, mama senang,’” jelas Deddy.   

Deddy bahkan sempat berniat mempersiapkan segala kebutuhan jika ibunya benar-benar ingin berpindah keyakinan. Namun, tak lama berselang, Heniwaty kembali tersadar dan mengurungkan niatnya.   

“Saya bilang kalau memang mau masuk Islam, nanti saya siapkan semuanya. Tapi beberapa menit kemudian, dia bilang, ‘Tapi gimana ya, kasihan Tuhan Yesus. Nanti mama pikir-pikir dulu, di rumah kan sudah banyak patung-patung Maria,’” ujar Deddy mengakhiri ceritanya.     

Pengalaman ini menuai beragam tanggapan dari publik. Banyak yang memuji cara Deddy menghadapi situasi tersebut dengan tenang dan terbuka.

Walaupun keinginan Heniwaty untuk menjadi mualaf tidak terwujud, momen ini dianggap sebagai bukti adanya komunikasi yang baik dalam keluarga mereka.(Sra)

Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News Beritabanten.com