Beritabanten.com – Aksi demonstrasi yang terjadi dalam beberapa hari ini makin meluas ke beberapa kabupaten dan kota di tanah air.

Kali ini demonstrasi terjadi di kawasan Lampu Merah Ciceri, Kota Serang, pada hari ini Sabtu 30 Agustus 2025 pukul 16.00 WIB.

Kawasan tersebut mendadak berubah menjadi lautan manusia yang menyuarakan aspirasinya.

Aksi demonstrasi dilakukan oleh ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Simpul Sipil Banten (BEM KBM UNTIRTA) sejak siang hari dan berhasil menghentikan arus kendaraan di perempatan paling padat di jantung Kota Serang

Aksi ini digerakkan oleh berbagai elemen kampus, dengan dominasi massa dari BEM KBM Untirta, disertai dukungan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi lain di Banten.

Sejak pukul 15.00 WIB, mereka memadati ruas jalan utama sembari membentangkan spanduk tuntutan dan mengumandangkan orasi lantang.

‎Aksi menjadi adu kekuatan ketika ketika massa berusaha mendorong barikade aparat yang berjaga. Adu dorong pun tak terhindarkan, bahkan sempat terjadi kekisruhan di tengah jalan.

Aparat kepolisian mengalihkan arus lalu lintas dari arah Pakupatan, Cimuncang maupun Ciracas yang hendak menuju pusat Kota Serang diputarbalikkan, sehingga menyebabkan kemacetan panjang di sejumlah titik alternatif.

‎Hingga sore hari, situasi di lokasi aksi masih berlangsung tegang. Aparat keamanan terus berjaga untuk mengantisipasi eskalasi, sementara mahasiswa menegaskan akan tetap bertahan sampai aspirasi mereka didengar.

‎Aksi ini menjadi catatan bahwa peran mahasiswa di Banten masih hidup, dengan energi perlawanan yang siap mengguncang jalanan ketika suara rakyat terabaikan.

‎Ketegangan semakin meningkat ketika suara ledakan petasan terdengar dari arah barisan massa. Suasana sontak memanas, mahasiswa berlarian ke berbagai sisi jalan, sementara aparat kepolisian memperketat barikade.

Beberapa spanduk bahkan terlihat sobek akibat dorong-dorongan yang tak terhindarkan.

‎Di sisi lain, pengguna jalan yang terjebak kemacetan terlihat panik. Klakson kendaraan bersahut-sahutan, memperparah hiruk pikuk di lokasi.

Beberapa pengendara memilih menepi dan menghentikan kendaraannya, sementara sebagian lain terpaksa berputar arah meski harus menempuh jalur lebih jauh. (Red)

Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News Beritabanten.com