Beritabanten.com – Beredar kabar tentang beberapa truk sampah Kota Tangerang Selatan tidak layak pakai sehingga kerap meropotkan ketika mogok di perjalanan.
Bahkan meneteskan air lindi yang menebar bau tak sedap dalam waktu cukup lama yang menganggu warga sekitar perlintasan truk tersebut.
Sumber media menyebutkan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan menanggapi keluhan warga tersebut dengan merencanakan ganti armada truk penangkut sampah.
Medelnya terbilang bisa mengantisipasi bau tak sedap, karena terdapat alat yang bisa menampung air lindi sebagai sumber bau tak sedap tersebut.
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengutarakan respons tersebut sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan pelayanan kebersihan dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
“Masalah sampah bukan hanya soal mengangkut dan membuang, tapi soal tanggung jawab kita menjaga kota ini tetap bersih dan sehat,” kata dia, dinukil dari pesan elektronik, Rabu 5 November 2025.
“Kami pastikan armada pengangkut sampah yang digunakan harus layak, aman, dan ramah lingkungan,” dia tambahkan.
Peremajaan truk tersebut juga nanti akan dioptimalkan untuk pengangkutan sampah cairan atau lindi juga bisa terakomodir.
“Truk sampahnya nanti yang juga bisa menampung lindi, supaya tidak ada lagi limbah lindi yang tercecer di jalan, tidak ada bau yang mengganggu masyarakat nanti,” tambahnya.

Realisasi Anggaran Perubahan APBD 2025
Sementara itu, Kepala UPTD TPA Cipeucang DLH Kota Tangsel Desna Gera Andika mengatakan, rencana penggantian truk pengangkut sampah yang tak layak pakai sudah masuk dalam program prioritas dan akan direalisasikan pada anggaran perubahan APBD 2025.
“Untuk pengadaan truk sampah dari DLH Kota Tangsel sudah lakukan pemesanan dan insyaAllah sudah truk dan amrol yang baru diserahterimakan awal Desember,” kata Desna.
Desna menerangkan, pihaknya memesan 27 unit dan 54 amrol dengan anggaran Rp12 miliar. Unit yang dipesan pun dibuat khusus agar truk dan amrol dapat menampung air lindi dari sampah.
“Truk kami pesan secara khusus di-custom agar dapat menampung air lindi. Sehingga nanti tak ada lagi air yang berceceran saat pengangkutan sampah berlangsung. Hal ini demi kenyamanan masyarakat,” terang Desna.
Saat ini, kata Desna, pihaknya pun melakukan penyortiran terhadap armada pengangkut sampah yang beroperasi. Pihaknya memastikan, truk angkutan sampah yang tak layak pakai tak akan digunakan.
“Dengan kondisi dan keterbatasan armada pengangkutan sampah yang ada, kami memastikan agar yang beroperasi masih layak digunakan. Minimal tak ada yang bolong pada bagian amrol sehingga tak mengganggu kenyamanan masyarakat,” jelas Desna.
Desna mengapresiasi partisipasi masyarakat yang aktif menginformasikan adanya armada pengangkut sampah tak layak yang masih beroperasi.
Hal itu menjadi catatan dan evaluasi pihaknya dalam operasional pengangkutan sampah.
“Kami juga mengajak masyarakat untuk ikut serta aktif mengurangi timbulan sampah dengan membiasakan diri untuk memilah sampah dari rumah,” harap Desna. (Red)
Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News Beritabanten.com


Tinggalkan Balasan