Beritabanten.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang Selatan menjadi organisasi Islam yang setia merawat tata cara ritual ibadah masyarakat.

Sejak pertama digulirkan pada program tahunan 2025 MUI Kota Tangsel, Pengajian Kitab Kuning MUI Tangsel ini menghadirkan para nara sumber yang kompeten dalam bidang keagamaan Islam.

Kali ini pengajian yang dihelat di Islamic Center Baiturhami BSD, Kecamatan Serpong Rabu pagi 19 November 2025 dihadiri jemaah setia dari berbagai pelosok Tangsel.

Adalah KH. Bahrudin, S.Ag. menjadi pemateri Kitab Nuruzhzholam yang merupakan kitab syarah (penjelasan) dari kitab Aqidatul Awam karya Syekh Ahmad al-Marzuki.

Kitab ini ditulis oleh Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani, seorang ulama terkemuka asal Indonesia, untuk menjelaskan dasar-dasar akidah Islam yang wajib diketahui oleh setiap Muslim.

Nurudz Dholam menjelaskan tentang akidah, cerita tentang keluarga Nabi, dan kisah Isra Mikraj dengan cara yang sistematis dan mudah dipahami.

Sementara itu Ustad Sirojudin Muchtar, LC., MA, yang membahas Kitab Attaqriirotussadiidah yang disusun oleh Habib Hasan bin Ahmad al-Kaf dan mencakup berbagai permasalahan fikih kontemporer sesuai mazhab Syafi’i.

Kitab ini disusun berdasarkan kitab-kitab fiqih klasik dan pengajian dari para ulama, dengan bahasa yang mudah dipahami dan istilah sederhana, dan pembahasannya dimulai dari bab thaharah (bersuci).

Pemateri selanjutnya adalah KH. Dr.Sobron Zayyan MA yang membahas Kitab Risaalatul Mustarsyidiin yang berisi tentang penyucian jiwa (tazkiyat an-nafs) dan moralitas spiritual Islam, yang disarikan dari Al-Qur’an, hadis, dan pesan para sahabat.

Kitab ini berisi nasihat, petunjuk, dan motivasi bagi orang yang mencari petunjuk, dengan penekanan pada aspek moral dan akhlak. Kitab ini ditulis oleh sufi besar Imam al-Harits al-Muhasibi.

Metode penyucian jiwa (tazkiyat an-nafs) dalam kitab ini menguraikan cara-cara untuk membersihkan jiwa dan meningkatkan akhlak sesuai tuntunan Islam.

Ada juga pelajaran, motivasi, dan nasihat yang penuh makna dan mudah dipahami untuk mengelola jiwa dan memahami agama secara mendalam.

Terakhir tentang prinsip-prinsip fundamental Islam tentang moral dan akhlak, serta bagaimana mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pembahas terakhirnya adalah Dr. KH. Almahdi Akbar, Lc., MA. dengan Kitab Bidaayatul Hidayah karya Imam Al-Ghazali yang menjadi panduan dasar tentang adab, ibadah, dan cara mencapai hidayah, yang artinya “permulaan petunjuk”.

Kitab ini dibagi menjadi tiga bagian utama: adab ketaatan kepada Allah, cara meninggalkan maksiat, dan adab bergaul dengan Allah serta sesama manusia.

Kitab ini dianggap sebagai ringkasan dari karya besarnya, Ihya’ ‘Ulumiddin, dan sering menjadi kitab pertama yang dipelajari santri di banyak pondok pesantren.

Semua pembahasan atas empat kita tersebut merupakan cara efektif menjadikan masyarakat bisa memahami tata cara ritual ibadah dalam Islam.

Sekum MUI Kota Tangsel KH Abdul Rojak menyebutkan kegiatan rutin digelar setiap bulan di setiap kecamatan di Tangsel.

Kata dia, ini sesuai dengan niat Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menjadikan kegiatan MUI Kota Tangsel menyentuh semua lapisan masyarakat, yang jadi penopang sikap religius sebagai satu dari tiga nilai moto ‘Cerdas, Modern dan Religius.

“Pengajian ini marupakan rangkaian kemitraan MUI Kota Tangsel dengan Pemkot Tangsel dalam menguatkan keberagamaan di Tangsel,” demikian KH Abdul Rojak. (Red)

Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News Beritabanten.com