Beritabanten.com – Sejumlah miliarder di industri teknologi dilaporkan tengah menyiapkan diri menghadapi kemungkinan terjadinya bencana global atau ‘kiamat.’
Pendiri Meta, Mark Zuckerberg, diketahui membangun kompleks seluas sekitar 1.400 hektar di Kauai, Hawaii.
Di dalamnya terdapat tempat perlindungan bawah tanah berukuran 5.000 kaki persegi yang dilengkapi dengan sumber energi serta pasokan makanan mandiri.
Menurut laporan BBC, Zuckerberg juga menambah ruang bawah tanah di kediamannya di Palo Alto, California. Namun, ia menolak anggapan bahwa bangunan tersebut merupakan bunker untuk menghadapi kiamat.
Fenomena serupa juga dilakukan oleh sejumlah tokoh teknologi lainnya. Pendiri LinkedIn, Reid Hoffman, menyebut bahwa banyak orang kaya memiliki apa yang disebutnya sebagai “asuransi kiamat,” dengan Selandia Baru menjadi lokasi favorit untuk tempat perlindungan.
Sementara itu, pendiri OpenAI, Ilya Sutskever, pernah menyarankan pembangunan bunker khusus bagi para ilmuwan kecerdasan buatan sebelum meluncurkan teknologi Artificial General Intelligence (AGI).
Tokoh lain seperti Sam Altman dan Peter Thiel juga dikabarkan memiliki tempat perlindungan di daerah terpencil, termasuk di Selandia Baru, sebagai langkah antisipatif terhadap potensi bencana global di masa depan. (Nbl)
Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News Beritabanten.com
Tinggalkan Balasan