Beritabanten.com – Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Tangerang Selatan KH Abdullah Mas’ud mengaku bangga atas pengangkatan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan Syaik Kholil Bangkalan sebagai Pahlawan Nasional.

Ini menjadi momen membahagiakan di tengah perayaan Hari Pahlawan Nasional yang semarak di seluruh penjuru tanah air.

Dirinya yang memimpin ketika acara Dzikir Kebangsaan yang digelar dalam rangka Pra-Konferensi Cabang (Konfercab) IV PCNU Tangsel di Gedung Graha Aswaja 2 PCNU Tangsel, Pondok Aren, Tangsel, Banten, Senin (10/11/2025) malam, menilai pengangakatan itu sebagai pengakuan pada kiprah tokoh NU di tanah air.

“Ini bukan hanya penghargaan kepada dua individu, tetapi juga pengakuan terhadap peran besar para ulama dan pesantren dalam perjuangan bangsa,” katanya, dilihat redaksi dalam rilis resmi, Selasa 11 November 2025.

Pemberian galar pahlawan itu sangat tepat mengingat, Syaik Kholil Bangkalan merupakan guru para ulama Nusantara, adalah sosok yang menanamkan nilai tauhid, ilmu, dan nasionalisme santri.

“Dari pesantren beliaulah lahir KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama, yang menjadi penjaga ruh perjuangan Islam Ahlussunnah wal Jamaah di bumi Nusantara,” jelas dia.

Sementara Gus Dur, kata dia, cucu pendiri NU merupakan teladan kebangsaan yang mengajarkan kita bahwa agama harus menghadirkan kemanusiaan, dan politik harus mengabdi pada keadilan.

Gus Dur bukan hanya presiden keempat Republik Indonesia, tetapi juga guru bangsa — the teacher of tolerance — yang menembus batas-batas etnis, agama, dan golongan.

“Maka penetapan keduanya sebagai Pahlawan Nasional adalah momen yang amat bersejarah bagi NU dan seluruh bangsa Indonesia. Ini sekaligus menjadi panggilan bagi kita: jangan berhenti berjuang!

Ini harus menjadi inspirasi untuk berjuang dengan ilmu, dengan keikhlasan, dengan cinta tanah air, sebagaimana diwariskan oleh para ulama dan pahlawan kita.

“Kita lanjutkan perjuangan Gus Dur dengan menegakkan kemanusiaan dan keadilan. Kita teladani Syaikhona Kholil dengan memperkuat santri, pesantren, dan pendidikan keislaman,” ajak dia.

Terus dia mengajak semua kalangan NU untuk menjadikan Dzikir Kebangsaan malam itu sebagai momentum memperbarui janji kita kepada Allah dan Tanah Air.

“Bahwa kita, warga Nahdlatul Ulama, akan terus berkhidmat untuk umat, untuk Indonesia, dan untuk kemanusiaan,” demkikan KH Abdullah Mas’ud tegaskan. (Red)

Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News Beritabanten.com