Dukung Eliminasi Hepatitis B, Dinkes Kota Tangerang Gelar Pelatihan Layanan untuk Tenaga Kesehatan FKTP

Beritabanten.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang melalui Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) menyelenggarakan Pelatihan Pengelolaan Layanan Hepatitis B bagi petugas program di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Ini dalam rangka memperkuat upaya eliminasi Hepatitis B di wilayahnya.

Pelatihan ini merupakan Angkatan I dan dilaksanakan di d’Prima Hotel Tangerang mulai awal Juli hingga 12 Juli 2025.

Sebanyak 20 peserta yang terdiri dari dokter dan bidan perwakilan puskesmas se-Kota Tangerang mengikuti pelatihan ini. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dini Anggraeni, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan agar dapat memberikan layanan Hepatitis B secara menyeluruh dan sesuai standar.

“Pelatihan ini penting untuk memastikan bahwa pelayanan Hepatitis B di tingkat FKTP dapat berjalan dengan optimal. Mulai dari deteksi dini, penatalaksanaan kasus, hingga sistem rujukan yang sesuai prosedur,” ujar dr. Dini pada Jumat (11/7/2025).

Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Dinkes Kota Tangerang dalam mendukung target nasional eliminasi Hepatitis B.

Selama enam hari pelatihan, peserta dibekali dengan materi teoritis dan praktik langsung yang meliputi berbagai aspek penting, seperti alur pelayanan Hepatitis B, skrining ibu hamil, penanganan bayi baru lahir dari ibu HBsAg positif, serta pelaporan dan pemantauan kasus.

Dinkes Kota Tangerang berharap para peserta mampu menerapkan ilmu yang diperoleh di wilayah kerja masing-masing dan menjadi pionir dalam penguatan layanan Hepatitis B di tingkat puskesmas.

“Kami harap para peserta bisa menjadi agen perubahan dalam peningkatan mutu layanan Hepatitis B di fasilitas kesehatan tingkat pertama,” pungkas dr. Dini.

Melalui pelatihan ini, Dinkes Kota Tangerang menargetkan terciptanya layanan Hepatitis B yang lebih terintegrasi, efektif, dan mampu menjangkau kelompok-kelompok rentan, khususnya ibu hamil dan bayi baru lahir, sebagai bagian penting dari strategi eliminasi penyakit menular tersebut. (Nul)